Sabtu, 18 Juni 2011

APA YG DI MAKSUD DENGAN AKAL DAN HAWA NAFSU

Sebelum membaca atau melkukan aktiFitas tanamkan budaya membaca kalimat
ﺒِﺴْﻡﭐﷲِﭐﻠﺭﱠﺤْﻤﹶٰﻥﭐﻠﺭﱠﺣِﻴﻡِ
KEUTAMAAN AKAL

Para pakar telah berdebat panjang tentang hakekat dan letak akal. Yang lebih penting adalah mengetahui dan memahami fungsi dan keutamaan akal.Sesungguhnya keutamaan segala sesuata itu hanya dapat di ketahui melalu fungsinya. Sedangkan di antara fungsi akal adalah mengetahui adanya sang pencipta. Akal dapat menemukan bukti tentang keberadaan tuhan sehingga akhirnya manusia menyakini akan keberadaa-Nya. Demikian juga tentang keberadaan para nabi. Akal juga mendorong para manusia untuk taat kepada Allha subahana wa Ta’ ala dan para utusan-Nya. Dengan akal manusia dapat mengatasi segala kesulitan, bahkan manusia dapat menaklukan binatang. Akal juga mengajari manusia cara membuat kapal sebagai sarana untuk memenuhi tempat tujuan yang jauh diseberang lautan. Akal juga dapat melakukan tipu daya terhadap burung-burung laut sehingga berhasil di tangkap. Penglihatan akal senantiasa memperhitungkan bebagai akibat dab kesulitan serta melakukan langkah-langkah yang menuju keslamatan. Akal rela meninggalkan kesenangan jangka pendek demi merahi kebahagiaan jangka panjang. Dengan ptensi akal manusia mempunyai kelebihana dari binatang. Karna akal manusia mempunyai kecakapan untuk menerima dan memahami kitab ( perintah ) dan tugas dari Allah. Dengan akal pula manusia manusia sampai kepada tujuan poko. Yaitu ilmu dan amal yang dapat menghantarkan manusia kepada kebahagian dunia dan akhirat.





CELAAN TERHADAP HAWA NAFSU

Hawa nafsu adalah kecenderungan tabiat terhadap apa yang sesuai dengannya. Hawa nafsu dalam pengertian ini tidaklah tercela jika sesuatu yang menjadi tuntutannya berupa sesuatu yang mubah. Sebenarnya yang dicela itu hannyalah karna kadarnya yang berlebihan. Kalupun ada yang berpendapat bahwa hawa nafsu itu secara mutlak tercela. Hal ini dapat di pahami karna pada umumnya hawa nafsu tiu melahirkan yang haram atau mengarahkan kepada yang haram karna kadarnya yang berlebihan.
Ketahuilah jiwa itu memiliki tiga unsure.
1. Pertama unsure akal: keutamanya adalah hikmah (pengetahuan) sedangkan keburukannya adalah kebodohan.
2. Unsure marah (ghadab) : keutamaannya adlah keberanian (hidah), sedangkan keburukannya adalah pengecut ( jubn )
3. Syahwat : keutamaanya adalah menjaga kesucian diri (‘iffah ) , sedangkan keburukannya adalah mengikuti hawa nafsu.

Menahan diri dari setiap keburukan dapat menimbulkan dampak positif terhadap jiwa. Kebaikan atau keburukan itu tergantung kepada tingkat kemampuan manusia dalam menahan diri. Manusia yang tingkat kemampuan menahan dirinya rendah lalu akalnya dikuasai hawa nafsu, maka ia telah menjadikan pemimpin sebagai pengikut dan pengikut sebagai pemimpin. Maka pasti semua yang diinginkan oleh dirinya akan berbalik mengikuti dirinya. Ia akan mengalami kerugian dari sis keinginan untuk memperoleh keuntungan, dan akan mengalami kesidihan dari sisi harapan untuk mendapatkan kebahagiaan.

Sesungguhnya manusia lebih unggul daripada binatang hannya karna manusia memiliki akal yang dapat mengendalikan hawa nafsunya. Jika manusia tidak mau menerima pertimbangan akal, dan hawa nafsu menguasainya, maka binatang itu lebih bisa dimaklumi daripada manusia ( karna binatang tidak dikaruniai akal )

Hendaknya orang yang berakal menyadari bahwa susah payah dalam mengendalikan hawa nafsu itu lebih ringan dari pada akibat yang timbul dari mengikuti hawa nafsu. Paling tidak akibat yang akan dialami oleh orang-orang yang mengikuti hawa nafsu adalah bahwa mereka tidak lagi merasakan kenikmataan dengan mengikuti hawa nafsunya karna hal itu sudah menjadi sesuatu yang biasa. Namun demikian mereka tidak akan dapat meninggalkannya karna sudah ketagihan, seperti ketagihan sex dan minuman keras.

Merenungkan maslah ini akan memudahkan manusia untuk mengendalikan hawa nafsu. Di antara yang dapat memudahkan dalam pengendalian hawa nafsu adalah perenungan manusia tentang dirinya sehingga ia sadar bahwa dia diciptakan bukan mengikuti hawa nafsu. Ketahuilah unta makan lebih bannyak daripada manusia ,burung pipit lebih sering melakukan hubungan seksual dari pada manusia , binatang bebas dalam melampiaskan keinginannya tanpa pernah merasakan kesedihan dan kesusahan akibat mengikuti hawa nafsunya. Dengan demikian ketika porsi manusia kurang di bandingkan binatang dalam masalah syahwat, ditambah lagi dengan kekurangan lain seperti kesedihan dan kesusahan , mestinya dia sadar bahwa dia diciptkan bukan untuk mengikuti hawa nafsu.

Aku telah menjelaskan kepadamu bahwa yang tercela itu adalah hawa nafsu yang berlbihan, yang dipandang salah oelh akal. Adapun apa yang kamu lakukan karena keterpaksaan demi memelihara kemasalahatan diri, maka yang seperti itu justru terpuji, tidak tercela

Tidak ada komentar: